Karbon Organik Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di Kelurahan Limau Manis Kota Padang

Authors

  • Elsi Anika Universitas Andalas Author
  • Azwar Rasyidin Andalas University Author
  • Junaidi Andalas University Author

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.15315264

Keywords:

Karbon Organik Tanah

Abstract

Karbon adalah unsur paling penting dalam ekosistem, karena hampir semua bentuk kehidupan di Bumi bergantung karbon. Ketersediaan karbon organik tanah dipengaruhi oleh pengelolaan lahan, termasuk pengolahan intensif, perubahan hutan menjadi pertanian, dan praktik yang tidak mengembalikan sisa panen.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kandungan karbon organik tanah pada beberapa penggunaan lahan yang ada di Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh Kota Padang. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik purposive random sampling. Sampel tanah di ambil berdasarkan horizon tanah. Parameter yang dianalisis yaitu Tekstur Tanah, C-Organik, Berat Volume, Total Ruang Pori, Respirasi Tanah, C-Biomassa, Konsentrasi karbon organik tanah ditentukan dengan metode Walkley dan Black. Kandungan karbon organik tanah di hitung dari % C-organik, berat volume tanah dan kedalaman tanah. Hasil Penelitian ini menunjukan jumlah kandungan karbon jumlah kandungan karbon organik pada penggunaan lahan hutan,sawit,tegalan dan sawah lapisan top soil atau horizon A dengan kedalaman 0-20 cm, masing–masing yaitu 6,63 kg/m², 3,73 kg/m², 3,68 kg/m² dan 2,41 kg/m². Sedangkan pada penggunaan lahan hutan,sawit,tegalan dan sawah lapisan sub soil atau horizon B dengan kedalaman 20-40 cm, masing–masing yaitu 4,79 kg/m², 2,21 kg/m², 2,81 kg/m² dan 2,29 kg/m2. Jumlah kandungan karbon tertinggi terdapat pada lahan hutan dimana penyerapan CO2 di tumbuhan selain itu juga dikarenakan banyak serasah dari lahan hutan dijadikan bahan untuk penambahan bahan organik pada tanah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ainurrohmah, S., & Sudarti, S. (2022). Perubahan Iklim dan Pemanasan Global. Jurnal Penelitian Lingkungan, 3(3), 2022

Baja S. 2011. Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah Pendekatan Spasial & Aplikasinya. Yogyakarta (ID): ANDI

Balai Penelitian Tanah. 2009. Kriteria Kimia Tanah. Bogor : Pusat Penelitian Dan Tanah Agroklimat. Deptan.

Brinkman, A.R. dan A.J Smyth. 1973. Land Evaluation for Rural Purposes. ILRI Publ. No. 17 Wageningen.

Djajadilaga,Mulyani,Aksa Tejalaksana, Heru Harniowo, Agnes Swastikarin Gusti, Sudarmanto (2009), Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Angka. Asisten Deputi Urusan Data Dan Informasi Lingkungan, Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Jakarta. Indonesia

Darmawijaya. 1997. Klasifikasi Tanah. UGM Press: Yogyakarta

Farrasati, R., Pradiko, I., Rahutomo, S., Sutarta, E. S., Santoso, H., Hidayat, F. 2019. C-Organik Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit Sumatera Utara : Status Dan Hubungan Dengan Beberapa Sifat Kimia Tanah. Jurnal Tanah Dan Iklim. 43(2) : 157-165

Fiantis, D. 2015. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Universitas Andalas. Padang. 264 pp.

Hairiah K., A. Ekadinata, R.R. Sari dan S. Rahayu. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon : dari Tingkat Lahan Kebentang Lahan. Petunjuk Praktis. Edisi Kedua. Penerbit World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, University of Brawijaya (UB).Malang Kedua. Penerbit World Agroforestry Centre

Hakim, Nurhayati, M. Yusuf Nyapka, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul,M.A. Diha, G.B.Hong, H.H. Bailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.

Hardjowigeno, S. 1993. Genesis dan Klasifikasi Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. Hal 268.

Hardjowigeno, S., H. Subagyo, dan M. Lutfi Rayes. 2004. Morfologi dan Klasifikasi Tanah : Dalam Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Puslittanak. Hal 1-2.

Hardjowigeno, S., dan L. Rayes. 2005. Tanah Sawah. Bayumedia. Malang

Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. Hal 288.

Herman, S, H. 2014. Peranan Penting Pengelolaan Penyerapan Karbon Dalam Tanah.Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 11 (2)

Hidayat A., dan A. Mulyani. 2002. Lahan Kering Untuk Pertanian dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering, menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. Hlm1-34.

Indriani, Y.H. 2007. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta

Islami, N.F & Borthakur. (2016). Effect of Different Growth Stages on Rice Crop on Soil Microbial and Enzyme Activities. Tropical Plant Research and International Journal. 3(1): 40-47 hal

Jamil, M., Razali., Lubis, K. S. 2017. Pemetaan Karbon Organik Dan Salinitas Lahan Sawah Pada Pola Ip100 Dan Ip200 Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Agoekoteknologi Fp Usu. 5 (4): 908- 916

Kasno, A., Setyorini, D., Suastika, I. W. 2020. Pengelolaan Hara Terpadu Pada Lahan Sawah Tadah Hujan Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Beras Nasional. Jurnal Sumberdaya Lahan. 14 (1) : 15-24.

Lehmann A, Stahr K. 2010. The potential of soil functions and planner-oriented soil evaluation to achieve sustainable land use. J Soils Sediments, 10:1092-1102

Loren, K, R. Lal.2005.The Depth distribution of soil Organic Carbon in Relation to land use and Management and The Potential of carbon sequestration in subsoil Horions. Elsevier. Advance in agronomy Vol.88.

Matheus, R., Kantur, D., Bora, N. 2017. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Varietas Ciherang Dengan Menggunakan Sistem Tanam Legowo Jajar 2:1 (StudiKasus Di Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung).E Jurnal Agibisnis Dan Agowisata. 6 (1)

Muyassir, Sufardi, dan Saputra, I. 2012. Perubahan sifat fisika Inceptisol akibat perbedaan jenis dan dosis pupuk organik. Lentera

Prasetyo, B. H., dan Suriadikarta, D. A. 2006. Karakteristik, Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Litbang Pertanian. Vol 2(25). Hal 39.

Ponnemperuma, F.N. 1978. Electrochemical changes in submerged soil and the growth of rice. IRRI. Los Banos, Philippines

Puspita, L., E. Ratnawati, I N. N. Suryadiputra, A. A. Meutia. 2005. Lahan Basah Buatan di Indonesia. Wetlands International Indonesia Programme.Bogor

Ruddiman, W. 2007. Losses of soil carbon Plows, Plagues, and Petroleum : How Humans Took Control of Climate. Princeton, NJ: Princeton University Press. 202p

Rasyidin,A.2015.Klasifikasi Kesesuaian Lahan menuju pertanian organik, Universitas Andalas, Unand Press: Padang

Rachim, D dan Arifin. 2011. M. Dasar-Dasar Klasifikasi Taksonomi Tanah. Pustaka Reka Cipta. Bandung. 402

Raich, J.W. and Tufekciogul A. 2000. Vegetation and soil respiration: Correlations and controls. http://www.ingentaconnect.com (10 mei 2024)

Rykson, S., dan Sudadi, U. 2001. Bahan Kuliah Tanah Sawah. IPB

Saraswati, D. 2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai KomponenTeknologi Pertanian. Bogor

Sartohadi, Junun. 2007. Geomorfologi Tanah dan Aplikasinya Untuk Pembangunan Nasional. Makalah Orasi Ilmiah, disampaikan dalam rangka Dies Natalis ke-44 Fakultas Geografi UGM Yogjakarta

Scholes, M.C., Swift, O.W., Heal, P.A. Sanchez, JSI., Ingram and R. Dudal, 1994. Soil Fertility research in response to demand for sustainability. In Biological managemant of tropical soil fertility (Eds Woomer, Pl. And Swift, MJ.) John Wiley & Sons. New York.

Sefano, M. A., Maira, L., Darfis, I., Yunanda, W. W., & Nursalam, F. (2023). Kajian aktivitas mikroorganisme tanah pada rhizosfir jagung (Zea mays L.) dengan pemberian pupuk organik pada ultisol. JOURNAL OF TOP AGRICULTURE (TOP JOURNAL), 1(1), 31–39. https://ejurnal.bangunharapanbangsa.id/index.php/JTA/article/view/74

Setyanto,Prihasto. 2008. Teknologi Mengurangi Emisi Gas R Lahan Sawah. Iptek Tanaman Pangan Vol.3 No.2.

Soil Survey Staff. 1998. Keys to Soil Taxonomy. USDA. SCS. Sixth Edition

Suwahyono,U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan upuk Organik secara Efektif dan Efisien. Penebar Swadaya.

Tadano, T. and S. Yoshida. 1978. Chemical changes in submerged soils and their Effecton rice growth. p. 399-420. In The International Rice Research Institute

Tan, K.H. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah. Penerbit Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.Universitas Lampung:Lampung

Undang-undang No. 41. 1999. Ketentuan Pokok Kehutanan. Jakarta

Usmadi,D.S,Hidayat,Yuammi dan D,asikin.2015.Potensi Bioassa dan Cadangan Karbon Kebun Raya Balikpapan, Kalimantan Timur.Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI. Buletin Kebun Raya Vol 18 No 1.

Wibowo, P., Ch. E. Nirarita, S. Susanti, D. Padmawinata, Kusmarini, M. Syarif, Y.Hendriani, Kusniangsih, L. br. Sinulingga. 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia: Buku Panduan untuk Guru dan Praktisi Pendidikan.Wetlands International – Indonesia Programme. Bogor.

Yulnafatmawita. 2013. Buku Pegangan Mahasiswa untuk Pratikum (Bpmp) Fisika Lahan Tanah (Pnt 313.Falkultas Pertanian Universitas Andalas: Padang

Downloads

Published

2024-11-25

How to Cite

Anika, E., Rasyidin, A., & Junaidi. (2024). Karbon Organik Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di Kelurahan Limau Manis Kota Padang. Journal Arunasita, 1(1), 33-50. https://doi.org/10.5281/zenodo.15315264