Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Perubahan Karakteristik Kimia Tanah Bekas Tambang Batu Kapur PT. Semen Padang

Authors

  • Lukman Nul Hakim Andalas University Author
  • Hermansah Andalas University Author
  • Lusi Maira Andalas University Author
  • Muhammad Aknil Sefano Andalas University Author

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.15315110

Keywords:

kompos, kotoran sapi, lahan bekas tambang, batu kapur

Abstract

Tanah bekas tambang batu kapur merupakan tanah yang memiliki sifat kimia, fisika, dan biologi yang buruk sehingga tingkat kesuburan sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis kompos kotoran sapi yang optimal untuk perbaikan sifat kimia tanah bekas tambang batu kapur dan pertumbuhan tanaman trembesi (Samanea saman). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Macam perlakuan yang diuji merupakan dosis kompos kotoran sapi (dosis 0,5 kg, 1 kg, 1,5 kg, dan 2 kg). Hasil optimal ditunjukkan oleh perlakuan 1 kg kompos kotoran sapi yaitu pH 7,29, kejenuhan basa 41,25%,  kandungan  C-organik  0,166%,  N-total  0,173%,  P-tersedia  60,19  ppm,  KTK  24,10  me/100g,  Mg-dd  1,409  me/100g,  K-dd 0,076 me/100g, dan Na-dd 0,329 me/100g. Sedangkan untuk kandungan Ca-dd mengalami penurunan menjadi 8,101 me/100g.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allo, M.K. (2016). Kondisi Fisik dan Kimia Tanah pada Bekas Tambang Nikkel serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Trengguli dan Mahoni. Jurnal Hutan Tropis. Vol. 4, No. 2. Hal. 2017-217

Balai Penelitian Tanah. (2009). Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Balai Pengembangan dan Penelitian Pertanian Departemen Pertanian.215 hal

Bashri, A., Utami, B. dan Primandiri, P. R. (2014). Pertumbuhan Bibit Trembesi (Samanea saman) dengan Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula pada Media Bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Klotok Kediri. Prosiding Seminar Biologi. Surakarta: FKIP UNS

Conesa, A., et al. (2005): a universal tool for annotation, visualization and analysis in functional genomics research. Bioinformatics. 2005;21:3674–3676.

Foth, H. D. (1991). Dasar Dasar Ilmu Tanah. Ed. Ketujuh. Diterjemahkan E. D. Purbayanti, D. R. Lukiwati dan R. Trimulati. Universitas Gadjah Mada Press.Yogyakarta

Ghazaly R. Umaternate, Jemmy Abidjulu, Audy D. Wuntu. (2014). Uji Metode Olsen dan Bray dalam Menganalisis Kandungan Fosfat Tersedia pada Tanah Sawah di Desa Konarom Barat Kecamatan Dumoga Utara. Jurnal MIPA Unsrat (1). Hal 6-10

Hanafiah A.S. (2009). Biologi dan Ekologi Tanah. FP - USU, Medan

Hartatik, W., dan L.R. Widowati. 2010. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Buku. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor. 283 hal

Kementrian Perindustian Indonesia. (2014). Laporan Kinerja Kementrian Perindustrian Tahun 2014.

Prasetya, D., Wahyudi, I., dan Baharudin. (2016). Pengaruh Jenis dan Komposisi Pupuk Kandang ayam dan Pupuk NPK terhadap Serapan Nitrogen dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Lembah Palu di Entisol Sidera. e-J Agrotekbis. Vol. 4. No. 4. Hal 384-393

Romadhon, Panji. (2021). Perbaikan Sifat Kimia dan Kemampuan Bunga Matahari dalam Proses Fitoremediasi Lahan Bekas Tambang Emas. Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang.

Rusdiana O, Fakuara Y, Kusmana C, Hidayat Y. (2000). Respon Pertumbuhan Akar Tanaman Sengon (Paraserienthes falcataria) terhadap Kepadatan dan Kandungan Air Tanah Podsolik Merah Kuning. J Manaj Hut Trop Vol 6 (2): 43-53

Sanchez, P. A. (1992). Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Alih bahasa: Amir Hamzah. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Sefano, M. A., Maira, L., Darfis, I., Yunanda, W. W., & Nursalam, F. (2023). Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah pada Rhizosfir Jagung (Zea mays L.) dengan Pemberian Pupuk Organik pada Ultisol. JOURNAL OF TOP AGRICULTURE (TOP JOURNAL), 1(1), 31-39.

Singh, A. N., A. S. Raghubanshi and J. S. Singh. (2004). Plantation as a Tool for Mine Spoil Restoration. Current Sci. 82(12):1436-1441

Sudarmonowati E, Novi S, Hartati NS, Taryana N, Siregar UJ. (2009). Sengon mutan putatif tahan tanah ex-tambang emas. Journal of Applied and Industrial Biotechnology in Tropical Region 2(2):1–5.

Soepardi, G. (1983). Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Soewandita, H. (2010). Pengembangan Nutrient Block Untuk Mendukung Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang. Laporan Akhir Program Insentif Perekayasa KRT Tahun 2010 No 25. Pusat Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan Wilayah Dan Mitigasi Bencana Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi.

Susilo, A. (2010). Status Riset Reklamasi Bekas Tambang Batubara. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda

Syahputra, E., Fauzi, Razali. (2015). Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultisol di Beberapa Wilayah Sumatera Utara. Jurnal Agroekoteknologi 4(1): 1796- 1803

Syukur, A dan N. M. Indah. (2006). Kajian Pengaruh Pemberian Macam Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jahe Di Inceptisol Karanganyar. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan Vol 6 (2) : 124-131

Tisdale, S., Nelson, W., Havlin, J. and Beaton, J. (1999). Soil Fertility and Fertilizers. An Introduction to Nutrient Management. 6th Edition, Prentice- Hall, New Jersey.

Downloads

Published

2024-11-25

How to Cite

Hakim, L. N., Hermansah, Maira, L., & Sefano, M. A. (2024). Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Perubahan Karakteristik Kimia Tanah Bekas Tambang Batu Kapur PT. Semen Padang. Journal Arunasita, 1(1), 1-14. https://doi.org/10.5281/zenodo.15315110