Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Lama Inkubasi Kapur Dolomit Pada Ultisol

Authors

  • Muhammad Aknil Sefano Universitas Andalas Author

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.15315352

Keywords:

Ultisol, Kedelai, Dolomit

Abstract

Aluminium merupakan sumber kemasaman utama pada Ultisol. Keracunan Aluminium dapat menghambat perpanjangan dan pertumbuhan akar primer serta menghalangi pembentukan akar lateral dan bulu akar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan Dolomit dalam mendukung pertumbuhan tanaman kedelai pada Ultisol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Rancangan Acak Lengkap di Rumah Kaca dengan 6 perlakuan (0, 0.5, 1, 1.5, 2, 2.5 x Aldd) dan 4 ulangan. Dari penelitian ini terlihat bahwa peningkatan dosis Dolomit dapat meningkatkan pH tanah dan diiringi dengan penurunan Aldd mulai tampak pada dosis 0,5x Al-dd.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anwar, S dan U. Sudadi. 2013. Diktat Kuliah Kimia Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Balai Penelitian Tanah. 2012. Petunjuk Teknis Analisis Air, dan Pupuk. BBSDLP. Bogor.

Brady, N.C., & Weil, R.R. (2008). The Nature and Properties of Soils. Prentice Hall.

Bünemann, E.K., Bongiorno, G., Bai, Z., Creamer, R.E., De Deyn, G., de Goede, R., ... & Brussaard, L. (2018). Soil quality – A critical review. Soil Biology and Biochemistry, 120, 105-125.

Sefano, M. A., Maira, L., Darfis, I., Yunanda, W. W., & Nursalam, F. (2023). Kajian aktivitas mikroorganisme tanah pada rhizosfir jagung (Zea mays L.) dengan pemberian pupuk organik pada ultisol. JOURNAL OF TOP AGRICULTURE (TOP JOURNAL), 1(1), 31–39. https://ejurnal.bangunharapanbangsa.id/index.php/JTA/article/view/74

Sefano, M. A., Juniarti, & Gusnidar. (2024). Land Suitability Evaluation For Okra (Abelmoschus Esculentus L.) In Nagari Nanggalo, Koto XI Tarusan District, Pesisir Selatan Regency, Indonesia Using GIS-AHP Technique. International Journal of the Analytic Hierarchy Process, 16(2). https://doi.org/10.13033/ijahp.v16i2.1246

Tian, G., L. Brussard, B.T., Kang and M.J. Swift. 1997. Soil fauna-mediated decomposition of plant residues under contreined environmental and residue quality condition. In Driven by Nature Plant Litter Quality and Decomposition, Department of 30 Biological Sciences. (Eds Cadisch, G. and Giller, K.E.), pp. 125-134. Wey College, University of London, UK.

Vitousek, P.M., dan Sanford Jr., R.L.. 1985. Nutrient cycling in moist tropical forest. Annual Review of Ecology and Systematics.

Wander, M.M, Gerald L., Walter, Tood M., Nissen, German A. Bollero, Susan S. Andrews dan Deborah A. Cavanaugh-Grant. 2002. Soil Quality : Science and Procees. Agron. J. 94 : 23 ±32. Illinois USA.

Prasetyo, B. H., dan D. A. Suriadikarta. (2006). Klasifikasi, Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol -Pengembangan Lahan Kering di Indonesia. Diakses dari http://litbang.deptan.go.id

Yulnafatmawita, dan Hidrayanti. 2020. Laporan Penelitian: Pengujian Efektivitas Pupuk Kompos PT. Tancimas Wisin Jaya Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.). Universitas Andalas. Padang.

Downloads

Published

2025-02-20

How to Cite

Sefano, M. A. (2025). Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Lama Inkubasi Kapur Dolomit Pada Ultisol. Journal Arunasita, 2(1), 14-20. https://doi.org/10.5281/zenodo.15315352